At least 5 people have died in Indonesia’s Yogyakarta Region after heavy rain over the last few days triggered flash floods and landslides.
The local Disaster Mitigation Agency (BPBD) said that the all administrative areas of the region – Yogyakarta City and Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul and Sleman regencies – have been affected. Over 170 homes have been damaged, along with roads and electricity lines.
The fatalities occurred after 2 landslides struck in areas of Bantul Regency. One person is reportedly still missing.
Social Media
update per tanggal 19/03/19 data kejadian hujan lebat yang menyebabkan bencana hidrometeorologi tanggal 17/03/19 pic.twitter.com/1JhWeVT1ry
— BPBD DIY (@Pusdalops_diy) March 19, 2019
Kondisi SMK Pelayaran di Tanjungsari pascabanjir. pic.twitter.com/h4CwWwYZIz
— SAR Baron (@SARSATLINMAS) March 20, 2019
Banjir dan tanah longsor menghantam 21 titik di wilayah Bantul, Yogyakarta. Hal tersebut membuat banyak fasilitas rusak dan memaksa ribuan warga mengungsi ke posko-posko darurat. Belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun yang terluka. pic.twitter.com/s4ZeXYjQ66
— Aksi Cepat Tanggap (@ACTforHumanity) March 20, 2019
Update Banjir Bantul: Pencarian Korban Hilang Dilanjutkan . Tak hanya banjir, tingginya curah hujan yang terjadi pada Ahad (17/3) malam juga menyebabkan longsor di beberapa wilayah. Salah satunya Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. pic.twitter.com/lpwYoUYqGm
— ACT Sulawesi Selatan (@ACT_SulSel) March 20, 2019